Jumat, 03 Februari 2012

Serenada Untuk Belahan Jiwa

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم


::. اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ  .::


Semoga Allah senantiasa memberikan kesabaran, dan yakinlah bahwa ia sejatinya akan datang di waktu dan tempat yang tepat...


:::. Sayangku…


Sungguh belum jua ada ilham yang menyambangiku mengenai siapa sejatinya dirimu, yang menjadi belahan jiwaku. Bertanya-tanya di tiap desahan nafas, apakah kau dan aku telah saling melontar kata, atau memang persinggungan aura itu belum pernah terjadi? Sekejap, seolah ku jumpaimu dalam serpihan do’a, sujud panjang, mimpi, lembaran lontar, atau bahkan pada secarik elegi cinta. Ternyata, isyarat itu hanyalah sebilah fatamorgana, meski roja’ kerap menyertai kala ku kepakkan sayap menuju bianglala.

:::. Ksatriaku…
Aku dengan segenap keimananku sungguh meyakini bahwa engkau adalah lelaki pilihanNya. Engkau adalah makhlukNya yang terbaik yang akan berada di sampingku hingga pada saatnya senja menempa raga. Engkaulah bintang Venus yang bersinar cerah di jingga langitku. Duhai ksatria, terbangkan aku dengan kuda sembranimu menuju romantika cinta yang bukan sekedar semiotika. Kau dan aku disandingkan oleh iradahNya, karenanya ku mohon jangan sekali-kali kau ingkar dari mencintaiNya. Cintailah aku, setelah engkau persembahkan cinta tertinggimu pada Allah dan RasulNya.

:::. Rinduku...
Di belahan bumi manapun engkau berdiri kini, meski mungkin tak sebaik padang pertemuan Adam dan Hawa, aku percaya bahwa Sang Pemilik Jiwa telah menyiapkan tempat terbaik untuk kita bersua. Wahai rindu, untuknya tak perlu kau berkeras menyelami Atlantis yang tinggal legenda. Aku pun jua rasakan resah yang menjarah hatimu. Bahkan, kerinduan ini selaksa khamr yang kian menelan kesadaranku. Namun, sekali lagi aku mohon : bersabarlah. Kesabaran akan selalu berbuah indah, dan sungguh sesuatu yang indah akan datang pada saatnya kelak.

:::.Cintaku…
Kau adalah imamku. Engkau adalah pakaian bagiku dan aku adalah pakaian bagimu. Karenanya, kenakanlah baju zirahmu tuk bertarung demi kehormatanku karena engkau adalah pahlawan yang telah lama kuimpikan. Hari demi hari akan kita hiasi dengan ketundukan padaNya. Kelamnya malam akan kita terangi dengan tangis munajat kehadiratNya. Sunyinya istana kecil akan kita riuhkan dengan tawa jundi-jundi yang kelak dititahkan melanjutkan perjuangan menegakkan dienNya di muka bumi.

:::.Kasihku…
Kau dan aku miliki masa lalu. Masa lalu kerap menjadi bumerang bagi insan yang enggan memandang ke depan. Namun, dengan peleburan jiwa sebuah lembar baru kehidupan pun telah dimulai. Akadnya, kita hidup untuk hari ini dan hari esok, dan tiada guna hari kemarin melainkan ibrah dan mauidzah. Sekali lagi kuyakini bahwa itu adalah bekalan terbaik untuk merengkuh masa depan nan futuh.

:::. Pangeranku…
Tetaplah sanjungkan harap di dua pertiga malammu. Biar ku dengar lamat isakmu di balik hijab penantianku. Duhai pangeran, bukan hanya Pandawa yang bisa berbangga dengan loyalitas seorang Drupadi, satu ikrarku dengan persaksian malaikatNya : aku jua akan berikhtiar tuk menjadi yang kau banggakan.

Wallahua’lam bish shawwab.


(´'`v´'`)
`•.¸.•´
¸.•´¸.•*¨)¸.•*¨)
(¸.•´ (¸.•´¸¸.¨¨`♥~♥ Aamiin Ya Mujibasholihin ♥~♥

Tidak ada komentar:

Posting Komentar