
Bagi kaum cowok/lelaki, wanita adalah sebuah misteri, yang
membuatnya selalu menjadi penasaran.
Namun justru disitulah letak tantangannya, acara menyatakan cinta
atau lebih akrab dikenal dengan istilah ‘penembakan’ tersebut untuk dilakukan.
Berbeda halnya dengan tulisan sebelumnya tentang bagaimana menyetakan cinta
kepada sahabat, menembak wanita idaman lebih ‘kuat tantangannya’.
Karena di sini, pengatahuan tentang medan perang Kamu bisa
dikatakan sangat minim, namun di lain sisi Kamu harus tetap maju
berperang.
Sebagian Cowok kadang ‘takut’ menyatakan perasaan cintanya kepada cewek idamannya dengan alasan yang bermacam-macam, seperti “Bagaimana kalau ditolak?”, “Jangan-jangan aku bukan laki-laki tipenya?”, “Gimana memulainya” atau “Bagaimana kalau dia ngomong ke teman-temannya, kalo semalam aku baru saja nembak dia?”. Namun bagaimana Kamu tahu jawabannya kalau tidak dicoba?
Sebagian Cowok kadang ‘takut’ menyatakan perasaan cintanya kepada cewek idamannya dengan alasan yang bermacam-macam, seperti “Bagaimana kalau ditolak?”, “Jangan-jangan aku bukan laki-laki tipenya?”, “Gimana memulainya” atau “Bagaimana kalau dia ngomong ke teman-temannya, kalo semalam aku baru saja nembak dia?”. Namun bagaimana Kamu tahu jawabannya kalau tidak dicoba?
Berikut
ini adalah Tips sukses yang bisa Kamu jadikan referensi persiapan menembak
cewek idaman Kamu:
Yang pertama harus Kamu lakukan adalah mengenali sinyal dari si dia, positif
maupun negatif.
Setelah Kamu mengenalnya sekian waktu, tentunya Kamu bisa
menangkap sinyal atau respon yang dia berikan terhadap perkenalan maupun di
setiap perjumpaan yang Kamu berdua lakukan.
Apabila sekiranya responnya positif, seperti misalnya raut
wajahnya senang ketika bertemu dengan Kamu, merespon sms dari Kamu,
berinisiatif menelepon Kamu pada suatu saat, meminta Kamu untuk mengantarkannya
ke suatu acara atau mengajak Kamu ketemuan di resto tertentu, maka Kamu boleh
melanjutkan merealisasi mimpi Kamu.
Namun, kalau responnya negatife, seperti jarang merespon sms Kamu,
sering menolak diajak jalan atau menghindar bertemu dengan Kamu, maka Kamu
berarti masih butuh waktu untuk melakukan pendekatan atau ekstrimnya, cari saja
‘sasaran tembak’ yang lain.
2. Percaya Diri.
Setelah Kamu menangkap respon positif tersebut, maka segeralah untuk merencanakan penembakan.
Modal awal yang perlu Kamu miliki disini adalah rasa percaya
diri.
Karena dengan PD tersebut, Kamu akan dapat tampil meyakinkan di
hadapannya –tapi jangan terlalu over self confidence juga, karena bisa menjadi
bumerang bagi Kamu.
Di lain sisi, cewek yang sudah mengharapkan untuk ditembak,
akan sangat menantikan action dari Kamu dan akan menganggap Kamu sebagai
seorang laki-laki yang tegas dan ‘berani’.
3. Pastikan Tempatnya.
Tempat juga merupakan poin penting yang berperan pada kesuksesan Kamu melakukan penembakan. Hindari tempat-tempat umum atau tempat-tempat gaduh. Cobalah untuk melakukan acara penembakan di tempat yang tenang –dan romantis- seperti di restoran, cafĂ© atau rumah cewek Kamu.
3. Pastikan Tempatnya.
Tempat juga merupakan poin penting yang berperan pada kesuksesan Kamu melakukan penembakan. Hindari tempat-tempat umum atau tempat-tempat gaduh. Cobalah untuk melakukan acara penembakan di tempat yang tenang –dan romantis- seperti di restoran, cafĂ© atau rumah cewek Kamu.
Hal ini akan lebih menunjukkan
kesungguhan Kamu kepadanya. Dan hal itulah yang akan menjadi salah satu
pertimbangan utamanya untuk menerima atau menolak Kamu.
4. Pastikan Waktunya.
Usahakan untuk memilih waktu yang tepat untuk menyatakannya, seperti saat-saat ia sedang bersantai, saat ia sedang tidak menghadapi masalah (masalah kampus, masalah kantor, dsb).
4. Pastikan Waktunya.
Usahakan untuk memilih waktu yang tepat untuk menyatakannya, seperti saat-saat ia sedang bersantai, saat ia sedang tidak menghadapi masalah (masalah kampus, masalah kantor, dsb).
Pilih juga jam-jam tenang ketika Kamu bermaksud
menembaknya di rumahnya, biasanya antara pukul 19.00 – 21.00 WIB dan pastikan
tidak ada teman lain pada saat itu.
Alangkah lebih baik kalau menghindari hari
sabtu malam (malam minggu) untuk menembak di rumahnya, hal ini untuk
mengantisipasi ‘pesaing-pesaing (comptetitor)’ Kamu yang mungkin juga tengah
melakukan pendekatan pada si Dia.
5. Siapkan Kata-Kata Sakti.
Siapkan kata yang paling tepat dan sesuai dengan Kamu sekaligus memberikan kesan lain ketika menyatakan cinta atau menembaknya.
5. Siapkan Kata-Kata Sakti.
Siapkan kata yang paling tepat dan sesuai dengan Kamu sekaligus memberikan kesan lain ketika menyatakan cinta atau menembaknya.
Kata-kata seperti “Aku
Cinta Kamu” atau “Aku Suka Sama Kamu” mungkin sudah terlalu biasa dan klise,
mungkin Kamu perlu menciptakan kata-kata khas yang pas dengan Kamu seperti,
“Dian, aku pengin serius sama kamu”, “Luna, gimana kalau hubungan ini, kita
bawa lebih serius?”, atau ”Hm..Aura, gimana kalau kita pacaran?”, dsb.
6. Sampaikan Alasan Kuat.
Ketika Kamu memulai melakukan penembakan, persiapkan jawaban dan alasan kuat ketika dia menanyakan “Kenapa harus aku?” atau “Hm..kamu yakin?”.
Sampaikan alasan yang singkat, padat dan tidak bertele-tele.
Misalnya sampaikan saja, “Jujur, saya bukan mau cari pacar, tapi
calon istri” atau “Saya sudah cape dengan hubungan yang tidak ada arah, saya
ingin hubungan yang serius” dan sejenisnya.
7. Kendalikan Emosi.
Usai Kamu menyampaikan ‘proposal’ Kamu, beri ruang kepadanya untuk mempertimbangkannya, bisa 5 menit, 1 jam, 1 hari ataupun 1 minggu, karena mungkin dia akan meminta pertimbangan rekan-rekan atau mamanya tentang hubungan tersebut.
7. Kendalikan Emosi.
Usai Kamu menyampaikan ‘proposal’ Kamu, beri ruang kepadanya untuk mempertimbangkannya, bisa 5 menit, 1 jam, 1 hari ataupun 1 minggu, karena mungkin dia akan meminta pertimbangan rekan-rekan atau mamanya tentang hubungan tersebut.
Hal ini tidak jadi masalah, dan Kamu jangan berusaha mendesaknya, karena
kedewasaan Kamu disini diuji. Sampaikan saja kalau Kamu bersedia menunggu
jawaban dari si dia, tapi jangan lupa sampaikan batasannya dengan kalimat
santai dan senyuman, “Saya harap tidak terlalu lama, karena saya sangat
menunggu kepastian kamu”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar